Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Mahendra Siregar mengatakan sepanjang 2022, kinerja Pasar Modal Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif.
Salah satunya dari aktivitas penghimpunan dana di sepanjang tahun 2022 juga meningkat.
“Kami mencatat hingga tanggal 8 Agustus 2022 kemarin, terdapat 149 penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp 151,18 triliun, 48 diantaranya adalah emiten baru,” kata Mahendra dalam naskah pidato peringatan 45 tahun diaktifkannya kembali pasar modal pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Selain itu, kinerja positif juga terlihat di kuartal II 2022, di mana pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni IHSG di level 7.276,19 pada 21 April 2022 dan nilai kapitalisasi pasar menyentuh Rp 9.555 triliun di 28 April 2022.
Meskipun di kuartal II hingga kuartal III tahun ini juga diwarnai berbagai dinamika pasar akibat tekanan inflasi global, namun hingga penutupan perdagangan 9 Agustus 2022 kemarin, IHSG masih mencatatkan kinerja yang sangat baik, yaitu sebesar 7.102,88 poin atau tumbuh 7,92 persen secara year to date.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.315triliun atau secara Ytd juga meningkat sebesar 12,83 persen.
“Kinerja IHSG serta kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia ini juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga, bahkan hampir semua Bursa ASEAN mengalami pertumbuhan negatif,” ujarnya.
Sementara itu, kinerja Emiten berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, tercatat tumbuh positif.
Dari 722 Emiten yang telah menyampaikan laporan kuartal I 2022, terdapat peningkatan total laba Emiten secara yoy sebesar 110,01 persen menjadi sebesar Rp 167,52 triliun.
Kinerja Emiten tersebut sudah lebih baik dibandingkan performa Emiten sebelum terjadinya pandemi tahun 2019.
Sementara berdasarkan data laporan keuangan kuartal II 2022 yang baru disampaikan oleh 314 Emiten, kami mencatat rata-rata pertumbuhan nilai laba tertinggi dibukukan oleh Emiten-Emiten yang bergerak di bidang Teknologi sebesar 7.904,59 persen, diikuti Emiten yang bergerak di bidang Transportasi dan Logistik sebesar 1.238,84 persen dan kemudian Emiten yang bergerak di bidang Energi sebesar 397,59 persen.
HENDARTYO HANGGI